Alfred Riedl |
"Muncul kesan (Wim) Rijsbergen ini orang rezim baru, sementara Riedl orang rezim lama," ujar Budiarto kepada Media Nasional, Jumat (15/7/2011), menggarisbawahi "perang" antara rezim milik Nurdin Halid/Nirwan Bakrie dengan Arifin Panigoro, sebagai orang yang ada di belakang kubu Jenggala.
Riedl disebut Ketua Umum PSSI yang baru Djohar Arifin Husin hanya punya kontrak pribadi dengan Nirwan, bukan dengan PSSI. Namun, jika demikian alasannya, Budiarto mengatakan bahwa kontrak pria asal Austria itu seharusnya bisa diperbarui oleh pengurus PSSI yang baru.
"Lupakan kontrak yang lama. Bisa dibuat kontrak yang baru," sergah Budiarto.
"Beradab sedikitlah. Beretika. Ketua PSSI yang sekarang sudah mengambil keputusan tanpa mempelajari hal dengan seksama," lanjutnya lagi.
Budiarto kemudian juga menyebutkan bahwa kalaupun harus mengontrak Rijsbergen, bukan Riedl juga layak dipecat. Dengan kapasitasnya, Budiarto menyebut bahwa Riedl masih layak mendapatkan posisi.
"Riedl ini orang yang disegani di Asia Tenggara. Dia bisa diberikan peranan. Kita perlu kok orang seperti Riedl," tukas Budiarto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar