Logo PSSI |
PSSI ternyata belum benar-benar lepas dari pengawasan FIFA. Walau PSSI telah memenuhi tuntutan FIFA akan penyelenggaraan kongres, organisasi sepak bola tertinggi itu akan terus memantau PSSI menyoal Liga Premier Indonesia.
Sebelumnya, FIFA mengharuskan PSSI sukses menyelenggarakan kongres pemilihan ketua umum yang baru setelah dua kongres sebelumnya di Pekan Baru dan Jakarta gagal. Bahkan, FIFA sempat mengancam akan menjatuhkan sanksi pada PSSI jika kongres ketiga yang berlangsung di Solo gagal menghasilkan apapun. Tapi ancaman sanksi itupun hilang setelah PSSI resmi menunjuk Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman sebagai ketua umum dan wakil ketua umum pada Sabtu (9/7) lalu.
"Berdasarkan kondisi tersebut (terpilihnya kepengurusan baru PSSI), FIFA menganggap bahwa situasi yang coba dibentuk oleh Komite Eksekutif FIFA, yakni terpilihnya kepengurusan baru dan LPI, yang dikontrol oleh PSSI, telah tercapai, maka tak ada alasan untuk menghukum PSSI," tulis pernyataan FIFA dalam rilis di situs resminya, Selasa (12/7).
Meski lolos dari jerat sanksi, PSSI tenyata belum lepas sepenuhnya dari pengawasan FIFA. FIFA akan terus mengawasi PSSI menyoal Liga Primier Indonesia (LPI) bentukan Arifin Panigoro. Hal itu dilakukan FIFA lantaran PSSI masih belum menyelesaikan masalah LPI sepenuhnya.
PSSI hanya baru mengakui keberadaan LPI di bawah naungan PSSI setelah kedua belah pihak menandatangani surat kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) pada Sabtu lalu. Sedangkan untuk posisi liga yang dianggap ilegal oleh FIFA itu di tataran kompetisi sepak bola resmi Indonesia masih belum ditentukan sampai kompetisi LPI usai pada Februari 2012.
"FIFA dan AFC akan memonitor implementasi MOU (PSSI dengan LPI) dan membantu kepengurusan baru untuk melalui program-program yang ada," lanjut pernyataan FIFA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar