Berlatih sejak 2008, tim Aceh yang menimba ilmu sepakbola di Paraguay telah kembali ke Tanah Air.
Menurut keterangan guru pendamping tim Aceh Mirza Afuady yang dihubungi Wartawan GOAL.com Indonesia, rombongan tim menghabiskan dua hari perjalanan dan telah mendarat di Jakarta pada 11 November 22:50 WIB.
Menurut keterangan guru pendamping tim Aceh Mirza Afuady yang dihubungi Wartawan GOAL.com Indonesia, rombongan tim menghabiskan dua hari perjalanan dan telah mendarat di Jakarta pada 11 November 22:50 WIB.
Mirza mengurai selama latihan di Paraguay, tim ini dilatih oleh pelatih teknik asal Argentina, Luis Sosa dan dua orang asistennya asal Paraguay.
Para pelatih ini, lanjut Mirza, juga akan ikut ke Indonesia untuk mendampingi anak-anak Aceh dalam pertandingan uji coba dengan klub-klub lain. Dia menyebutkan, selama kurang lebih tiga tahun belajar di Paraguay, sudah banyak ilmu yang didapat anak-anak dan harapannya bisa digunakan untuk kemajuan sepakbola Aceh dan Indonesia.
"Kalau dari sisi skill anak-anak sudah berkembang dan pola permainan mengadopsi gaya Amerika Latin," ungkap Mirza.
Dia menambahkan, awal kali berangkat ke Paraguay semua tim diperkuat 30 pemain.
"Kemudian bulan April 2011 sudah ada yang dipulangkan 12 orang. Kebanyakan atlet yang dipulangkan karena cedera. Jadi hanya tinggal 18 pemain yang ada di Paraguay dan ikut pulang," bebernya.
Selama di Paraguay, para pesepakbola dilatih dan kemudian dipantau dan sudah memperkuat beberapa klub Paraguay baik itu dari Primera DivisiĆ³n (divisi 1), DivisiĆ³n Intermedia (divisi 2), Primera de Ascenso (divisi 4) dan Segunda de Ascenso (divisi 5).
Dari yang 12 pemain itu juga, satu di antaranya sempat masuk timnas U-19 Piala AFF 2011. Tim tersebut diambil dari tim Aceh yang merupakan juara di Arafura Games 2011 di Australia. Dari 12 pemain yang diseleksi untuk memperkuat timnas, hanya satu yang terpilih.
Pemain-pemain Aceh di Paraguay masih dalam usia pelajar setara SMA, itulah sebabnya mereka juga didampingi guru pendamping Mirza Afuadi. Mereka pertama kali berangkat 8 Agustus 2008. Pemerintah Provinsi Aceh telah mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar untuk mendanai pembinaan sebanyak 30 atlet sepakbola remaja usia 15 tahun ke bawah selama tiga tahun di Paraguay. (gk-38)
Para pelatih ini, lanjut Mirza, juga akan ikut ke Indonesia untuk mendampingi anak-anak Aceh dalam pertandingan uji coba dengan klub-klub lain. Dia menyebutkan, selama kurang lebih tiga tahun belajar di Paraguay, sudah banyak ilmu yang didapat anak-anak dan harapannya bisa digunakan untuk kemajuan sepakbola Aceh dan Indonesia.
"Kalau dari sisi skill anak-anak sudah berkembang dan pola permainan mengadopsi gaya Amerika Latin," ungkap Mirza.
Dia menambahkan, awal kali berangkat ke Paraguay semua tim diperkuat 30 pemain.
"Kemudian bulan April 2011 sudah ada yang dipulangkan 12 orang. Kebanyakan atlet yang dipulangkan karena cedera. Jadi hanya tinggal 18 pemain yang ada di Paraguay dan ikut pulang," bebernya.
Selama di Paraguay, para pesepakbola dilatih dan kemudian dipantau dan sudah memperkuat beberapa klub Paraguay baik itu dari Primera DivisiĆ³n (divisi 1), DivisiĆ³n Intermedia (divisi 2), Primera de Ascenso (divisi 4) dan Segunda de Ascenso (divisi 5).
Dari yang 12 pemain itu juga, satu di antaranya sempat masuk timnas U-19 Piala AFF 2011. Tim tersebut diambil dari tim Aceh yang merupakan juara di Arafura Games 2011 di Australia. Dari 12 pemain yang diseleksi untuk memperkuat timnas, hanya satu yang terpilih.
Pemain-pemain Aceh di Paraguay masih dalam usia pelajar setara SMA, itulah sebabnya mereka juga didampingi guru pendamping Mirza Afuadi. Mereka pertama kali berangkat 8 Agustus 2008. Pemerintah Provinsi Aceh telah mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar untuk mendanai pembinaan sebanyak 30 atlet sepakbola remaja usia 15 tahun ke bawah selama tiga tahun di Paraguay. (gk-38)
Approve By: ixm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar