*Wasit Dipukul
*Bireuen Champeon
Ibnu Arsyi Cs mengangkat Tropy Liga Aceh 2011 |
BANDA ACEH - Pertandingan Grandfinal Liga Aceh Seri 2011 Primer antara Bireuen United dengan Pidie Jaya FC di Stion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (1/1) malam diwarnai kericuhan . Wasit, hakim garis ,dan Pengawas Pertandingan (PP) menjadi sasaran kekecewaan pemain dan ofisial Pidie Jaya. Partai itu akhirnya dimenangkan Bireuen dengan angka 2-0. Dua gol kemenangan Bireuen dicetak Raja David menit 20 dan Martoni menit 41.
Laga yang berlangsung alot itu turut disaksikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, Bupati Bireuen Nurdin Abdul Rahman, Bupati Pidie Jaya M Gade Salam ,dan ribuan penonton yang memadati tribun VIP dan tribun tertutup stadion itu.
Kericuhan bermula di menit 70 ketika striker Bireuen, Martoni terjatuh dikotak 16 saat berebut bola dengan bek Pidie Jaya, Saifuddin. Wasit Suadi Yunus menunjukkan titik penalti yang langsung mendapat protes keras dari pemain Pidie Jaya dengan mendorong tangan dan kaki. Bahkan sebagian ofisial Pidie Jaya ikut masuk ke lapangan.
Pihak keamanan dan panitia Liga Aceh harus bekerja keras untuk mengamankan wasit dan menghalau pemain dan ofisial Pidie Jaya. Kondisi ini ikut menyulut emosi kedua suporter yang saling mendukung timnya. Bahkan sebagian suporter mengarahkan kemarahannya dengan melempar botol air mineral ke lapangan dan ke hakim garis. Ditengah kericuhan itu, pengawas pertandingan (PP) Yusri ikut menjadi sasaran kemarahan pemain dan ofisial Pidie Jaya. Akibatnya, pertandingan sempat terhenti hingga 35 menit.
Setelah berbagai cara ditempuh demi mendinginkan suasana agar pertandingan grandfinal dilanjutkan. Akhirnya kedua pemain kembali masuk ke dalam lapangan dan sebagian orang yang tak berkepentingan masuk ke lapangan langsung diminta keluar oleh pihak keamanan dan panitia.
Uniknya, terlihat saat tendangan penalti yang dilakukan pemain Bireuen, Ibnu Asyir. Karena pemain yang bernomor punggung 28 ini menendang bola penalti ke kanan menjauh dari gawang. Ini bagian dari inisiatif kedua tim agar pertandingan yang tersisa berlanjut. Kedua tim kembali terlibat dalam persaingan sengit untuk mencetak gol. Tapi keunggulan Bireuen bertahan hingga laga usai.
Ternyata pemain dan ofisial Pidie Jaya masih menyimpan kekecewaan kepada wasit. Ini terlihat saat Wasit Suadi meniup pluit tanda pertandingan berakhir, sejumlah pemain Pidie Jaya langsung berlari dan memukul wasit. Bahkan beberapa ofisial Pidie Jaya juga berusaha melampiaskan kekecewaannya. Namun, pihak keamanan dan panitia kembali bekerja keras mengamankan wasit dan perangkat pertandingan dari amukan pemain dan ofisial Pidie Jaya. Setelah itu baru dilanjutkan dengan prosesi pembagian hadiah.(hd)