Drh. Irwandi Yusuf (Gubernur Aceh) |
“Untuk menjalankan program ini kita juga perlu dukungan dari dewan perwakilan rakyat aceh (DPRA), kalau tidak, kita tidak bisa buat apa–apa. Karena ada di DPRA yang tidak mendukung program sepak bola, dan dana dari mereka”ungkap Irwandi Yusuf yang mempunyai nama samaran Tgk Agam ketika konflik Aceh.
Yang patut disayangkan kata Irwandi, untuk tahun ini Aceh Cuma bisa mengirim satu cabang olahraga saja keluar negeri. Itu semua karena Aceh keterbatasan dana untuk menunjang prestasi dibidang olahraga.”Tetapi walaupun satu alhamdulillah mendapat hasil yang sangat baik,”kata Irwandi.
Tim yang lolos dari Paraguay nantinya akan dijadikan tim utama Aceh. Namun kemenangan “Arafura Game” dengan tuan rumah 19-1 kali ini harus menjadi pelajaran bagi Aceh, meskipun ini bukan pertandingan yang kelas atas. “Seandainya kita sebagai tuan rumah yang demikian, itu bisa sebagai penghinaan,” kata Irwandi
Kata Irwandi, tim Aceh yang di Paraguay sekarang ada yang dipanggil untuk memperkuat tim–tim besar di sana, karena mereka banyak yang memiliki potensi. Manager sepakbola Aceh, Kinnedi, mengatakan mereka belajar sambil sekolah sehingga terpilihlah mereka untuk 18 pemain inti. mereka sudah sangat baik karena mereka mendapat beberapa pujian dari Darwin, Prancis, dan Macau.
“Dulu mereka tidak tahu Aceh, sekarang mereka sudah melihat, ternyata Aceh punya kombinasi dengan pola Arsenal atau America Latin,”kata Kinnedi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar